![]() |
Emplasemen Stasiun Pati milik Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Foto tahun 1905 koleksi KITLV-Leiden. |
Ketika 2
Februari 2016 lalu, kawan kami bersama istrinya melakukan perjalanan dinas ke
Pati, Jawa Tengah, ia harus menumpang KA Argo Muria sampai Stasiun Semarang
Tawang (SMT, +2 m dpl) dan melanjutkan perjalanan ke Kota Pati dengan bermobil.
Selama perjalanan ke Pati dengan menumpang mobil sewaan itu, pikiran kawan kami
itu melayang ke masa ketika Pati masih dilalui jalur kereta api. “Betapa mengasikkan
kalau jalur itu masih ada, sehingga gue bisa berkereta api dari Jakarta
langsung ke Pati,” komentarnya.
Ya, dahulu
Pati memiliki stasiun kereta api bernama “Stasiun Pati” (kode: PT), yang
dinonaktifkan pada tahun 1987. Setelah dinonaktifkan, perlahan-lahan jejak
sejarah kereta api di Pati terhapus oleh waktu. Makanya, sepanjang perjalanan
menuju Pati dari Semarang, Anda tidak akan menemukan jejak jalur kereta api. Perjalanan
Anda hanya akan didominasi oleh jalan aspal dan beton yang lurus seolah tak ada
ujungnya. Padahal pada masanya, dari Semarang menuju Pati tercatat ada beberapa
halte dan stasiun yang pernah berdiri, di antaranya adalah Halte Genuk, Stasiun
Buyaran, Stasiun Demak, Stasiun Kudus, Halte Kaliampo, Halte Gemeces, dan
Stasiun Joana/Juwana.
Setelah hampir
dua jam menempuh perjalanan, akhirnya mobil sewaan yang kawan kami tumpangi itu
memasuki Kota Pati. Di sini bekas jalur kereta api telah berubah menjadi jalur
lambat. Dari informasi yang kami dapat dari komunitas pelestarian warisan
perkeretaapian Indonesia, bekas Stasiun Pati berlokasi di Desa Margorejo,
Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Stasiun ini dahulu merupakan stasiun
kereta api besar yang melayani masyarakat sekitar Kabupaten Pati. Dibangun pada
tahun 1885, Stasiun Pati saat itu dimiliki oleh perusahaan kereta api swasta
Hindia Belanda, yaitu Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Ketika kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, Stasiun Pati diambil alih oleh
Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).
Bangunan bekas Stasiun Pati di Jalan Jendral Sudirman, Pati. Kini menjadi aset milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IV Semarang. |
Pengoperasian
kereta api di stasiun ini masih berlanjut hingga tahun 1980an. Karena kereta
api kalah bersaing dengan kendaraan beroda yang semakin banyak dan saat itu
relnya berada di tepi jalan raya, maka Stasiun Pati dan jalurnya ditutup pada
tahun 1987. Kini bangunan stasiun yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Pati, itu
telah berubah fungsi menjadi kafe. Meskipun sudah tidak aktif, di sekitar bekas
stasiun masih bisa ditemukan sisa-sisa sarana dan prasarana perkeretaapian,
seperti menara air, gudang, dan bekas kantor yang kini ditempati warga setempat
sebagai hunian.©
Tidak ada komentar:
Posting Komentar